
Rubrikotomotif.com – Firing Order atau Urutan pembakaran mesin mengacu pada urutan spesifik di mana busi menyalakan campuran udara-bahan bakar di dalam silinder. Ini adalah aspek penting dari pengoperasian mesin karena menyalakan busi dengan urutan yang benar memastikan pengoperasian yang lancar dan pengiriman daya yang optimal. Urutan pembakaran ditentukan oleh desain mesin dan susunan silinder.
Berikut adalah urutan pengaktifan untuk beberapa konfigurasi mesin yang umum:
Mesin 4 silinder segaris (I4): 1-3-4-2
Silinder 1 adalah yang paling dekat dengan bagian depan mesin (tempat sabuk serpentin berada) atau sisi tempat katrol dan sabuk berada.
Mesin 6 silinder segaris (I6): 1-5-3-6-2-4
Silinder 1 biasanya paling dekat dengan bagian depan mesin, dan silinder diberi nomor secara berurutan di sepanjang panjang mesin.
Mesin V6: Urutan pembakaran dapat bervariasi tergantung pada pabrikan dan desain mesin. Satu urutan pengapian umum untuk mesin V6 adalah 1-2-3-4-5-6.
Mesin V8: Ada beberapa urutan pengaktifan yang digunakan untuk mesin V8, tetapi yang paling umum adalah 1-8-4-3-6-5-7-2.
Mesin 4 silinder ceper (Boxer): 1-3-2-4
Silinder 1 dan 2 ada di satu sisi (sisi kiri mesin) dan silinder 3 dan 4 ada di sisi lain (sisi kanan mesin).
Mesin 6 silinder ceper (Boxer): 1-4-2-5-3-6
Silinder 1, 2, dan 3 ada di satu sisi (sisi kiri mesin) dan silinder 4, 5, dan 6 ada di sisi lain (sisi kanan mesin).
Sangat penting untuk menggunakan urutan pengapian yang benar saat menghubungkan kabel busi ke tutup distributor atau koil penyalaan. Memasangnya dengan urutan yang salah akan menyebabkan pengoperasian yang kasar atau mesin macet.
Selalu konsultasikan manual servis mesin atau dokumentasi khusus untuk kendaraan Anda untuk memastikan urutan pembakaran yang akurat untuk model mesin Anda.
Photo by Markus Spiske: https://www.pexels.com/photo/black-and-silver-car-engine-2027045/
1 Comment