Site icon RubrikOtomotif.com

Dasar Kelistrikan : Pengertian Arus dan Tegangan Listrik

RubrikOtomotif.comDalam mempelajari kelistrikan suatau kendaraan, pasti akan selalu berhadapan dengan arus listrik dan tegangan listrik. Bila kita menghubungkan baterai dan lampu dengan kabel tembaga, maka lampu akan menyala. Arus listrik mengalir dari positif ke negative, tetapi electron mengalir dari negatif ke positif.

Arus listrik dan tegangan listrik adalah dua konsep dasar dalam ilmu listrik yang merujuk pada sifat-sifat dasar aliran listrik. Berikut adalah pengertian masing-masing:

Arus Listrik (Current)

Arus listrik adalah aliran muatan listrik atau elektron dalam suatu rangkaian listrik. Ini mengukur banyaknya muatan yang mengalir melalui sebuah penghantar (biasanya kawat) dalam satu unit waktu. Satuan standar untuk mengukur arus adalah ampere (A).

Arah Arus

Merupakan muatan positif menentukan arah Arus listrik, yang mengalir dari kutub positif ke kutub negatif dalam penghantar. Namun, dalam prakteknya, arus di ukur sebagai besaran skalar, sehingga tidak memerlukan arah.

Hubungan Arus listrik dan Tegangan Listrik

Arus listrik dalam suatu rangkaian terkait dengan tegangan (voltase) dan resistansi (hambatan) dalam hubungan yang dikenal sebagai Hukum Ohm: I = V/R, di mana I adalah arus (ampere), V adalah tegangan (volt), dan R adalah resistansi (ohm).

Satuan Arus Listrik

Besar arus listrik yang mengalir melalui konduktor adalah sama dengan jumalh elektron bebas yang melewati penampang konduktor setiap detik. Arus listrik dinyatakan dengan I (intensity) sedangkan besar arus listrik dinyatakan dengan satuan ampere (A).

Satu ampere sama dengan pergerakan 6,25 x 1018 elektron bebas (a coloumb) yang melewati konduktor tiap detik.

Kejadian-Kejadian Akibat Arus listrik

Bila arus mengalir pada konduktor atau elektrolit akan menyebabkan tiga kejadian

Pengertian Tegangan Listrik

Tegangan listrik adalah perbedaan potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian yang menyebabkan arus listrik mengalir. Tegangan mengukur energi listrik per muatan yang akan mengalir antara dua titik tersebut. Satuan standar untuk mengukur tegangan adalah volt (V).

Tingkat Energi

Tegangan menentukan tingkat energi listrik. Semakin tinggi tegangan, semakin besar energi listrik yang di miliki oleh muatan dan semakin besar potensi untuk melakukan pekerjaan atau menggerakkan muatan listrik dalam rangkaian.

Polaritas

Tegangan juga memiliki polaritas, yang menunjukkan arah aliran muatan. Titik dengan potensial yang lebih tinggi memiliki polaritas positif, sedangkan titik dengan potensial yang lebih rendah memiliki polaritas negatif. Muatan positif akan bergerak dari potensial yang lebih tinggi ke yang lebih rendah.

Analoginya, Bila dua buah tangki air yang berbeda tingginya di hubungkan oleh pipa, air akan mengalir dari tangki yang lebih tinggi ke tangki yang lebih rendah. Hal ini, karena adanya perbedaan ketinggian sehingga terjadi beda tekanan (beda potensial).

Baca juga:

Hal yang sama, juga terjadi bila lampu dihubungkan dengan battery oleh kabel. hal ini, sebab adanya beda potensial tinggi pada terminal positif dan potensial rendah pada terminal negative battery (beda potensial). Kemudian, tegangan listrik menyebabkan arus listrik akan mengalir dan lampu menyala. Tegangan listrik atau biasanya Voltage (V)

Satuan Tegangan Listrik

Satuan tegangan listrik yang dinyatan dengan volt (V). Satu volt adalah tegangan listrik yang dapat mengalirkan arus sebesar 1 ampere pada konduktor dengan tahanan 1 ohm.

Dalam rangkaian listrik, tegangan menciptakan gaya dorongan yang mendorong arus listrik mengalir, dan arus listrik mengangkut muatan listrik ini dari satu tempat ke tempat lain, menghasilkan energi listrik untuk berbagai aplikasi elektronik dan perangkat listrik. Kedua konsep ini sangat penting dalam memahami dan bekerja dengan listrik, dan keduanya saling terkait dalam hukum dasar elektronika seperti Hukum Ohm.

Exit mobile version