Site icon RubrikOtomotif.com

Cara Kerja starting motor kendaraan

Rubrikotomotif.com – Starting motor, juga dikenal sebagai motor starter atau starter motor, adalah komponen yang digunakan untuk putaran awal saat menghidupkan mesin kendaraan dengan memutarkan poros engkolnya sampai mesin dapat berfungsi sendiri. Prinsip kerja starting motor didasarkan pada konsep elektromagnetik dan mekanik. Tujuan utamanya adalah untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik yang dapat memutar poros engkol mesin.

Berikut adalah cara kerja dan Prinsip starting motor pada mobil atau sepeda motor:

Saat Anda menyalakan kunci kontak atau menekan tombol start, sirkuit listrik untuk starting motor akan diaktifkan. Setelah sirkuit diaktifkan, arus listrik akan mengalir dari baterai ke starting motor melalui kabel dan saklar yang ada dalam sistem starter. Arus listrik ini menggerakkan starting motor. Di dalam starting motor terdapat dua bagian utama yang saling berinteraksi, yaitu stator (kumparan medan tetap) dan rotor (kumparan medan berputar).

Motor starter


Stator: Merupakan kumparan medan tetap yang ditempatkan di sekitar rotor. Stator biasanya memiliki beberapa gulungan kawat tembaga yang diatur secara simetris untuk menciptakan medan magnet yang stabil.
Rotor: Merupakan bagian yang berputar dan terhubung dengan poros engkol mesin. Rotor juga memiliki gulungan kawat tembaga, dan saat dialiri arus listrik, ia menciptakan medan magnet berputar.
Solenoid atau Relai: Pada beberapa sistem starter, ada komponen tambahan yang disebut solenoid atau relai starter. Solenoid berfungsi sebagai saklar elektromagnetik yang mengendalikan aliran listrik ke starting motor. Ketika Anda menyalakan kunci kontak atau menekan tombol start, solenoid akan aktif dan memungkinkan arus listrik mengalir ke starting motor.


Pinion Engages Flywheel (Penghubung Pinion dan Flywheel): Starting motor memiliki komponen khusus yang disebut pinion (biasanya berupa gigi) yang dapat keluar dan masuk. Ketika starting motor diaktifkan arus listrik mengalir ke starting motor, solenoid menarik pinion keluar dan bergerak maju menuju flywheel (biasanya melalui sistem perangkat bantu gigi lurus atau gigi cacing), yang merupakan bagian mesin yang berfungsi untuk memulai proses pembakaran. Pinion akan berputar sejalan dengan flywheel.


Cranking the Engine (Memutar Mesin): Saat pinion dari starting motor terhubung dengan flywheel, arus listrik akan mengalir ke rotor starting motor untuk menciptakan medan magnet dan menyebabkan motor tersebut berputar dengan kecepatan tinggi. Gerakan ini mengakibatkan poros engkol mesin berputar juga, sehingga memulai proses pembakaran di dalam silinder mesin.


Release Pinion (Melepaskan Pinion): Setelah mesin berhasil dihidupkan, selenoid pada starting motor akan mendeteksi bahwa mesin sudah berfungsi dan akan melepaskan pinion dari flywheel. Pinion akan kembali ke posisi semula, jauh dari flywheel, sehingga tidak mengganggu operasi normal mesin.

Tegangan Cut-off (Ketika Mesin Hidup): Saat mesin sudah menyala, Setelah mesin menyala, solenoid di sistem starter akan memutus aliran listrik ke starting motor untuk mencegahnya terus berputar secara berlebihan. Pada kendaraan alat berat starting motor dilengkapi dengan safety relay, untuk memutus arus listrik meuju starting motor setelah engine berputar.

Setelah mesin dihidupkan, tugas starting motor selesai, dan sistem pengapian dan bahan bakar akan menjaga mesin tetap berjalan. Starting motor hanya digunakan saat mesin pertama kali dihidupkan dan tidak diperlukan lagi selama mesin beroperasi. Prinsip kerja starting motor ini memungkinkan kendaraan untuk dihidupkan dengan mudah tanpa harus memutar poros engkol secara manual. Setelah mesin berfungsi, alternator akan mengambil alih untuk menghasilkan listrik dan mengisi baterai kendaraan.

Image by linekslawek from Pixabay Image by linekslawek from Pixabay

Gambar oleh Jason Priest dari Pixabay

1
Exit mobile version